Bambangtrim.com | Sebenarnya istilah mengarang dan menulis dalam bahasa Indonesia digunakan sepadan dan bergantian. Namun, jika diselisik lagi maknanya, mengarang lebih dekat pada aktivitas berkhayal, sedangkan menulis lebih dekat pada aktivitas mekanis menata kata hingga membentuk sebuah karangan.
Mengarang itu gampang kata Arswendo Atmowiloto dalam bukunya, tetapi menulis itu sulit kata Budi Darma dalam salah satu artikel lawasnya di Kompas. Ya, seseorang yang terlambat masuk kantor atau sekolah mungkin mudah mengarang alasan mengapa ia terlambat. Coba alasan itu suruh dituliskan dalam satu halaman kertas, mungkin ia akan mengalami kesulitan.
Dalam terminologi bahasa Inggris ada author dan writer. Sebuah tulisan di archangelink.com mengulas secara menarik perbedaan author dan writer. Author (pengarang) berorientasi pada diri sendiri (self-oriented), sedangkan penulis (writer) berorientasi pada layanan (service-oriented). Jika Anda seseorang yang sangat percaya diri untuk menuliskan sesuatu karena Anda menyenangi apa yang Anda tulis, Anda tipikal seorang pengarang.
J.K. Rowling adalah contohnya. Ia telah berhasil menciptakan dunia imajinatif dengan Harry Potter. Namun, secara mengejutkan Rowling tiba-tiba bereksperimen dengan novel dewasa, The Cuckoo’s Calling dan The Casual Vacancy dengan nama samaran Robert Galbraith. Naskah novel tersebut sempat ditolak penerbit karena mereka jelas tidak mengetahui bahwa naskah itu ditulis seorang J.K. Rowling.
Pada kasus tersebut, tampak Rowling adalah tipikal pengarang yang berkarya tanpa harus diatur siapa pun. Seorang pengarang jika ia tidak ingin menulis sesuatu, ia tidak akan menulis. Sebaliknya, jika ia ingin menulis sesuatu, ia berharap dapat menyenangkan banyak pembaca.
Penulis (writer) adalah orang-orang yang mencermati tren pasar, bahkan mereka “rela” menjadi orang lain demi menghasilkan sebuah karya tulis. Merekalah yang kemudian mampu bekerja secara bebas, baik sebagai ghost writer maupun co-writer.
Penulis dapat berkompromi dengan penerbit dan pembaca yang menginginkan suatu karya. Bahkan, penulis juga bersedia membantu mereka yang tidak mampu menulis karena alasan waktu, kemampuan, dan juga alasan lainnya.Berbeda halnya dengan pengarang yang dengan idealismenya tidak dapat dipaksa untuk menghasilkan suatu karya tertentu.
Penulis jelas lebih generalis daripada pengarang. Seorang penulis dapat menjadi pengarang, tetapi seorang pengarang belum tentu dapat menjadi penulis.
Namun, tidaklah ada yang lebih baik dari keduanya. Menjadi pengarang (author) atau penulis (writer) adalah pilihan yang sama baiknya. Hal yang buruk adalah menjadi plagiator karya orang lain.
Disarikan dari buku Menulispedia karya Bambang Trim.
Pingback: Mengapa 'Author' Lebih Keren daripada 'Writer' - Manistebu.Com