Selamat berkunjung ke situs web saya, bambangtrim.com. Bahagia sekali saya berada di suatu bidang yang saya anggap sebagai “paspor” dan “mata uang” yang berlaku dan diterima oleh sebuah negara. Bidang itu adalah literasi atau lebih spesifik dunia tulis-menulis dan penerbitan.Β
Saya dibesarkan di keluarga yang literat dengan membaca. Lahir di kota kecil Tebing Tinggi (Sumatra Utara) membuat saya menikmati banyak pengalaman desa dan kota. Saya menjadi anak kecil yang menikmati cerita-cerita anak Proyek Inpres dan cerita-cerita terjemahan seperti Lima Sekawan. Saya remaja yang menikmati kekonyolan cerita Lupus dan ketegangan petualangan Balada Si Roy. Saya pecinta setia majalah HAI.
Sampai kemudian saya mengenyam pendidikan ilmu penerbitan di Prodi D-3 Editing, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Padjadjaran. Lalu, melanjutkan studi S-1 di Jurusan Sastra Indonesia, Universitas Padjadjaran. Berangkat dari latar belakang akademis inilah kemudian saya berkarier sebagai penulis dan editor.
Karya buku yang saya tulis kini telah mencapai lebih dari 250 buku. Bermacam-macam buku, yaitu buku anak, buku motivasi religi, buku panduan, buku teks (pelajaran), buku ilmiah populer, biografi/autobiografi, buku ilmiah populer, dan sebagainya. SayaΒ menikmati terus setiap masa untuk berkarya sampai mencapai usia setengah abad lebih.
Dunia pendidikan juga menjadi bagian hidup saya. Sejak tahun 2000 saya sudah aktif mengajar, baik sebagai dosen maupun sebagai juru latih penulisan-penerbitan. Saya sempat mengajar di almamater saya dan juga di Jurusan Penerbitan, Politeknik Negeri Jakarta dan Jurusan Penerbitan, Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia).
Salam takzim.
Pingback: API SEJARAH 2 Sungguh Luar Biasa « Biar sejarah yang bicara ……..
Pak Bambang saya ank editing 2008, , ^_^
saya ingin menjadi sukses seperti bapak, tipsnya apa pak?? hee
Sukses adalah perjalanan menuju puncak, saya sendiri masih menitinya. Jadilah, editor yang tidak biasa-biasa saja. Pelajari semuanya tidak hanya di bangku kuliah, tetapi terus mencari kepada para ahli. Banyak baca, banyak jalan, dan banyak silaturahmi. Terima kasih, ya. π sukses terus berlanjut….
iya pak terima kasih,. saya akan coba. pak saya ingin membeli buku bapak yang taktis menyunting buku maximalis, saya cari d gramed tapi tidak ada..dimana beli nya pak?
Assalamu’alaikum wrwb…
siang pak! perkenalkan…saya Anggun mahasiswa semester 6 departemen ilmu komunikasi salah satu universitas di negeri ini..
saya sedang mencari informasi seputar Ghostwriter, terkait tugas UAS (yang baru aja saya kumpulin jam 12 tadi) dan insya Allah untuk skripsi saya semester depan…
dari sebuah blog http://astynich.multiply.com/journal/item/118/mikir2.._Jadi_Ghost_Writer…_ (yang mengutip tulisan Bapak tentang Ghostwriter) saya jadi tau bahwa Bapak adalah salah seorang Ghostwriter…
bolehkah saya menjadikan Bapak sebagai salah satu informan saya?
terima kasih…
ps: maaf, satu-satunya cara mengontak Anda sejauh ini adalah via blog Anda…jadi terpaksa meninggalkan pesan di sini. sedang mencoba meng-add fb Anda..n_n
salam kenal…
Anggun Nadia Fatimah
Ilmu Komunikasi
FISIP salah satu universitas di negeri ini…
Wa’alaikum salam, wr. wb.
Salam kenal kembali. Pertama, tentu saya ingin tahu ‘salah satu universitas di negeri ini…’ itu universitas apa? Bagaimana saya mau jadi informan kalau saya memberi informasi kepada mahasiswa yang ‘gak saya kenal universitasnya’. π
Kedua, apa yang ingin Mbak Anggun tanyakan dan paparkan dalam skripsi. Saya tentu terikat kontrak dengan beberapa klien ghostwriting soal beberapa kerahasiaan, tidak dapat sembarang memberikan.
Anda sekiranya dapat nanti membaca buku saya saja berjudul “Buka Tabir Writerpreneurship: Ghost Writer dan Co-Writer” yang sedang saya persiapkan. Terima kasih sebelumnya sudah mengunjungi blog saya.
okey!
Anggun Nadia Fatimah
0706282163
Departemen Ilmu Komunikasi
Program Studi Komunikasi Media ’07
FISIP
Universitas Indonesia
mmm…sejauh ini saya sedang mengobrol dengan beberapa ghostwriter
tapi baru sebatas ngobrol
untuk skripsi (yang bahkan baru akan saya ambil mata kuliahnya semester depan itu) belum bisa kasih rincian kebutuhan informasinya..
tapi kan seorang informan punya hak untuk melindungi bagian2 informasi yang menurutnya penting dilindungi
mmm…saya jga mencari literatur akademis terkait ini, tapi belum nemu2 juga pak.
ada sih, jurnal internasional tapi, dan nggak sebegitu teoritisnya. rekomendasi buku Bapak sangat menolong tuh, semoga segera keluar ya Pak,,karena kalo keduluan skripsi saya ntar batal masuk daftar pstaka..heheheh..
ghostwriter itu belum banyak dikaji di indonesia, jurnal internasional yang saya dapet juga masih berupa paparan permukaan, belum dapet yang bener2 membedah ghostwriter itu apa sampe ke pelosok-pelosoknya. eee,,nggak bisa digeneralisasi juga sih, coz, jurnal yang saya maksud adalah yang bisa diakses melalui jstor dan proquest. karena UI kayanya langganannya sama itu doank deh,,,walaupun di Routledge nampaknya ada yang lebih relevan…brrrrr!!!!
maaf baru saya balas, baru buka imel setelah beberapa hari…
terima kasih atas respon Bapak..
oiya, at glance aja deh…
berhubung ketiadaan sumber akademis-teoritis tadi, jadi agaknya penting bagi saya merumuskan kembali definisi ghostwriter itu apa, adakah jenisnya (kalo ada kategorisasinya berdasarkan apa), derajat keterlibatan dalam sebuah teks itu sejauh apa, cara kerjanya gimana,,itu dulu pak.
ini kualitatif insya Allah, jadi pertanyaan bisa berkembang seiring perkembangan pembicaraan.
mmm…akan sangat berharga bagi saya jika Bapak berkenan merekomendasikan literatur tertentu untuk saya baca,,itu sangat membantu.
terima kasih pak,,semoga Bapak berkenan untuk berdiskusi dengan saya tentang ghostwriter lebih jauh..
lagi2 terima kasiiihhh..
Oche deh kalo begitu…. π
Ndak ada literatur akademisnya… hehehe, wong para ghost writer lahir tanpa teori. Teori dasarnya ya menulis dan menulis.
Jadi, jangan keliru Mbak menyangka para ghost writer adalah penulis-penulis yang menjual karyanya untuk disematkan dengan nama orang lain. Justru terbalik, para pemilik ide (biasanya para pejabat publik, selebritas, bahkan da’i) yang umumnya jago bicara, tetapi gagap menulis, ‘meminang’ para ghostwriter untuk diajak bekerja sama membantu mereka menuliskan ide-ide itu. Kita mengenal nama Albertine Endah yang membantu Krisdayanti. Tetapi, karena Albertine mencantumkan namanya, dia tidak disebut ghostwriter, tetapi co-writer. Kita tahu bahwa di belakang penulisan ide-ide Pak SBY ada nama Dino Patti Djalal. Dulu Pak Harto dighostwritingin sama Yusril Ihza Mahendra dalam pidato-pidatonya.
Saya mendampingi Aa Gym untuk menuliskan ide-ide besar dan kreatif beliau soal MQ. Nama saya tidak pernah tercantum di buku-buku Aa Gym, kecuali sebagai editor. Namun, sebagian besar adalah hasil penulisan bayangan selama mengikuti pemikiran Aa, kehidupan sehari-harinya, hingga kepada puluhan CD/Kaset yang harus saya dengarkan setiap hari. Dari situ, saya mampu menulis tanpa melibatkan subjektivitas pribadi. Dan ini memerlukan pelatihan yang panjang. π
Saya akan berkumpul dalam waktu dekat dengan sesama penulis (para ghostwriter) juga untuk berdiskusi ringan soal ghostwriting dan formula yang kita gunakan. Mbak Anggun boleh ikutan kalau mau. Kita bakalan bertemu di Jakarta. Soal teori, nanti Mbak Anggun bisa mengembangkan sendiri karena memang tidak ada literatur tentang itu. Boleh saja menelusuri Wikipedia.
Segitu dulu Mbak. Sukses terus berlanjut….
percaya atau tidak, ini adalah tugas kuliah pertama saya yang saya posting di blog ini. ini link-nya http://mentaridicelahsabit.wordpress.com/2010/05/27/ghostwriter-perjalananbaru-dimulai-perjalanan-barudimulai/
kalo berminat silakan tertawa, itu memang mentah sekali. bahkan itu untuk mata kuliah analisis kritis media massa di indonesia, tapi saya juga bingung kenapa paper saya mesti berakhir dengan tragis bahwa ini lebih mirip simbiosis mutualisme. aduuuh! itu kenapa saya bilang, asumsi saya nampaknya sedikit banyak terbantahkan. artinya saya harus menyusun kembali argumen dari diskusi dengan banyak ghostwriter.
setiap masukan akan sangat berharga bagi pengembangan topik ini.
mohon bantuannya….
Hahaha, saya sudah baca papernya…. Itu bukan ghostwriter… waduh berat banget istilahnya dengan ‘komodifikasi’. Itu sih penulis (mohon maaf) yang ‘melacurkan’ diri demi uang. Jadi, dia membuat naskah kemudian menawarkan siapa saja yang butuh eksistensi untuk menabalkan namanya pada naskah tersebut. Itu pelecehan intelektual dan saya sebut sebagai penulis golongan hitam. π Bukan ghost writer!
Hehehe… memang sulit mencari teori soal ghost writer. Betul, ini adalah hubungan simbiosis mutualisme, tapi para ghost writer adalah para profesional. Ketika ada seseorang yang punya ide-ide besar, tetapi punya keterbatasan dalam soal menuangkan ide itu ke dalam tulisan, di situlah ghost writer beraksi. Orang itu pun merekrut sang ghost writer. Dengan kemampuan menyimak, ghost writer mulai mendengar ide-ide besar itu dilisankan. Ghost writer lalu mulai mengikuti jalan pikiran sang pemilik ide dan mengikuti jalan kehidupannya.
Menggunakan teknik yang mirip dengan copy-paste pemikiran, lalu ghost writer mulai bekerja menuangkan ide-ide besar tadi menjadi bangunan tulisan utuh. Atas jasa itu, ghost writer memang tidak perlu menampakkan namanya karena pemilik ide sebenarnya (author) yang pantas menabalkan namanya pada karya tersebut. Ghost writer menerima imbalan atas hasil kerjanya membangun sebuah tulisan yang utuh. Nah, that’s the true ghost writer.
Saran saya baca novel Ghost Writer atau tonton filmnya ya Mbak. Selain itu, cari buku berjudul “How to Start and Run a Writing and Editing Business” karya Herman Holtz. Sempat diterjemahkan Penerbit Grasindo dengan cover berlatar belakang warna hijau. Cari tahu siapa Herman Holtz juga.
oh gitu, abisnya dua ghostwriter yang saya tanya2in bilangnya keterlibatan ghostwriter dalam sebuah teks emang beda2. kata literatur yang lain juga gitu. citation nya jelas kan. komodifikasi memang pikiran saya, tapi untuk mendefinisikan dan mengelompokkan beberapa hasil karya GW itu ada citationnya kan?
dan itu beberapa dari jurnal lhoh. dengan istilah GW.
kalo kemudian Bapak mengatakan ini bukan GW lagi, saya jadi ngerasa aneh sendiri. karena saya serius, paper itu saya bilang aneh karena mestinya itu analisis kritis, kenapa jadi jatuhnya mutualisme. tapi soal GW itu apa dan lain2 terkait GW saya berusaha seobjektif mungkin dan mengikuti sumber2 yang ada (sekalipun sangat terbatas jumlah dan kedalaman eksplorasinya).
saya belum nonton filmnya, kemaren UAS soalnya, nggak sempet. tapi oke, akan saya cari insya Allah.
oh, ada novelnya. okelah kalau begitu.
trims ya Pak Bambang Trim(s). kekekeke.
nah Pak, yang GW untuk pidato dan bahan kampanye presiden (tapi mereka juga menyandang jabatan sebagai campaign team atau jubir kepres atau sekretaris something gitu) mereka GW bukan? menurut jurnal yang saya baca (lupa judulnya) itu GW dan kata salah satu informan saya (GW profesional yang juga teman FB anda ternyata) itu juga masuk GW. salah satu calon informan saya juga mengaku GW untuk seorang politisi di jawa barat. nah lo Pak,,,terombang-ambing nih saya.
akan saya google si Holtz itu ya…
makasi rekomennya…n_n
Ya, saya kira pada akhirnya orang mendefinisikan ghost writer berbeda dengan menganggap satu hal: bahwa ghost writer adalah para penulis yang menyerahkan hasil karyanya untuk diakui sebagai hasil karya orang lain. Kalau definisinya bebas seperti ini, terjadilah apa yang saya sebut ‘melacurkan’ naskah itu, misalnya dalam konteks academic writing, seperti skripsi, tesis, ataupun disertasi. Ada saja orang-orang yang menjajakan kemampuan menulisnya untuk mendapatkan imbalan meskipun hal itu melanggar etiket atau semacam pelecehan intelektual.
Fokus saya dalam publishing science yang merupakan cabang dari ilmu komunikasi adalah membedakan pengertian AUTHOR (pengarang) dan WRITER (penulis). Author belum tentu mampu menulis, tetapi ia seorang yang kaya ide dan memiliki autoritas atas karyanya. Writer seorang yang punya skill tinggi dalam menulis, bahkan cenderung generalis, tetapi belum tentu mampu menggagas ide baru. Karena itu, seorang author butuh seorang writer. Adapun yang terbaik adalah seorang author plus seorang writer juga. Nah, di sinilah terjadi simbiosis mutualisma. Contoh konkret adalah Jack Canfield (seorang trainer dan public speaker ternama). Jack tidak mampu menulis dengan baik. Karena itu, Jack menghire Mark Victor Hansen untuk menuliskan ide-ide briliannya dalam Chicken Soup. Mark ingin membantu dan berkontribusi sekaligus ingin pula eksistensinya terlihat. Karena itu, Mark memosisikan diri sebagai co-writer atau penulis pendamping dengan namanya disebutkan.
Jadi, dalam dunia penerbitan, saya menempatkan GW sebagai mitra yang membantu para Author untuk mempercepat penulisan ataupun memperbagus tulisan. Kita tidak bisa menerima orang-orang yang mengakui karya orang lain demi sebuah eksistensi, kredit poin kenaikan pangkat, ataupun reputasi. Hal ini bertentangan dengan UU Hak Cipta No. 19, Tahun 2002 soal hak kekayaan intelektual. Editor-editor di penerbit buku atau media massa boleh jadi juga bertindak sebagai ghost writer karena mereka melakukan perombakan total tulisan hingga menjadi tulisan yang layak baca. Dalam UU Hak Cipta jelas bahwa karya editing juga diakui sebagai karya cipta yang baru. Nah lo.
Hehehe….
GW di balik business writing/PR writing ya sah disebut GW, misalnya menulis teks pidato, proposal, makalah, presentasi, dan juga surat-surat bisnis–apa pun jabatan mereka: staf humas, sekretaris, staf kampanye. Mereka memang dibayar untuk membantu dan yang keahliannya menulis untuk membantu menampilkan semua pemikiran si tokoh dengan jernih, jelas, dan tampak bagus di hadapan publik. Sepengalaman saya dengan Aa Gym, saya membantu beliau dalam mengonsep presentasi dakwah dan kami berdua melakukan diskusi panjang. Hasilnya, kemudian saya presentasikan lagi, lalu diperbaiki lagi oleh beliau sesuai dengan pemikirannya. Saya sebagai GW berusaha mengikuti alur pemikiran beliau, tidak mendikte dengan alur pemikiran saya. Konsep Neuro Linguistic Programming (NLP), terutama kalibrasi digunakan dalam teknik penulisan ala GW ini. Joe Vitalae menyebutnya juga dengan Hypnotic Writing. Ada perjalanan penting menguasai kemampuan untuk mengalibrasi pikiran kita dengan pikiran klien GW kita.
Semoga tidak terombang-ambing lagi. Pendeknya, saya tidak menganggap ‘teman-teman’ yang secara siluman menjual karyanya kepada orang lain adalah GW. GW adalah orang yang direkrut para author (pemilik ide) untuk menuliskan ide-idenya, termasuk para presiden, gubernur, menteri, bupati, artis, dan sebagainya. Terima kasih, Mbak.
Pak, istilah author dan writer itu dirujuk dari mana? (mau saya cari…kalo nemu itu, pijakan definisi yang seperti bapak pikirkan, akan punya argumen kuat dan sangat mungkin memberi kami pemahaman jauh lebih baik lagi soal GW)
kalo yang dimaksud adalah bukunya si Holtz,,hari senin sebaliknya saya ke depok insya Allah saya cari. cek di perpustakaan UI nggak ada (pake digilib), eh tapi saya belum buka gigaped sih..iya deh,,hehehehe..(dudul mode : on)
hypnotic writing,,,mmm,,baru lagi nih…makasih pak!
Coba cari di google aja di beberapa situs tentang penulisan atau penerbitan. Rujukan saya buku-buku tentang penerbitan yang bisa ditemukan di Amazon.com, seperti The Self-Publishing Manual (karya Dan Poynter).
Wah, orang Medan juga ya pak. Kapan bisa datang ke Medan lagi pak. Pengin belajar ediitng ama bapak nih. heheh…
Saya ke Medan tanggal 21-23 insya Allah.
Sangat luar biasa petualangan dan produktivitas yang dihasilkan Pak Bambang. Pada usia setengah abad saya baru bermimpi untuk belajar menulis. Salam kenal.
Ini masih mimpi yang akan tetap dilakoni. Saatnya pasti tiba bagi Mbak Emi untuk menulis. Salam kenal kembali.
ketemu mas bambamg lagi di wordpress.. senang bisa mendapatkan banyak info..
eh iya.. ikutan kasih masukan untuk mbak anggun.. mungkin lebih baik via email atau personal message ya diskusi tema skripsinya..
soalnya *saya juga dosen. kalau dilakukan lewat sini, terus ada yang tertarik dengan tema sama, lalu “mencuri baca” ide bagus ini, bakalan manyun deh mbak anggun kalau tau2 udah diduluin pihak lain untuk membuat tugas akhirnya..
em..
numpang “jalan2” di blognya ya mas.. ^_^
Silakan Mbak, dengan senang hati. π
Pingback: BAMBANG TRIM (Ahli-Praktisi Manistebu) « Awamologi
salam kenal pak π saya tertarik dengan konsep writerpreneurnya ^^
Salam kenal kembali, ayo gali writerpreneur itu seperti apa… π
izin nge link blog nya pak
terima kasih
π
Assalamualaikum Wr Wb
salam kenal Pak Bambang Trim
saya Surya Kresnanda, dari bandung
saya sangat senang dunia pengembangan diri, dan suka menulis artikel2 terkait hal tersebut
saya berharap dapat menimba ilmu menulis dan perbukuan dari Pak Bambang
^_^
Wa’alaikum salam wr wb
Terima kasih Mas Surya. Insya Allah kita bisa saling berbagi… anytime… π
assalamu’alaikum wrwb.
hai mr. trim. long time not come to your blog.
saya mengganti tema skripsi akhirnya. n_n.
nampaknya si ghostwriter itu butuh kajian yang agak panjang. mungkin sampai level eksplorasi. karena kan literaturnya belum ada ya. jadi emang masih gali banget. hehehe.
but, thx anyway for sharing.
sok atuh kalo ada yang mau kembangin itu jadi tema skripsinya (menanggapi mba dian onasis)
dicoba saja. alhamdulillah malah kalo bisa lebih dieksplor lagi. n_n
Wa’alaikum salam wr wb
Oh ya, hehehe betul tuh soal ghostwriter, harus adalah pengkajian komprehensif.
Assalamu’alaikum, Bapak
Saya dah baca buku Muhammad effect. Di situ bapak kurang setuju dengan LOA. Gimana dengan buku-bukunya Ippho Santosa. Apakah bapak setuju?
Wa’alaikum salam, Ya saya ndak setuju LoA dikaitkan dengan kekuatan alam semesta. LoA ya sunatullah yang diatur oleh Allah Swt. Tentang buku Mas Ippho, saya belum baca benar. Namun, sepanjang Mas Ippho mengaitkan LoA sebagai sunatullah yang datangnya dari Allah Swt., bukan dari semesta seperti yang digambarkan Rhonda Byrne, insya Allah itulah kebenaran sejatinya.
Pingback: Ide itu Karunia, Buku itu Ikhtiar « gituya
Hello,
Is this all important to introduce yourself.
Be your own and just do your job.
Erwin.—–
Assalamualaikum,
Pak Bambang, salam kenal.
Saya seorang penerjemah lepas yang juga pengajar. Cita-cita saya untuk mengembangkan linguapreneurship, salah satunya melalui dunia terjemahan menuntut saya harus mulai menjadi editor juga karena saya dan seorang teman sedang membangun biro terjemahan yang notabene para penerjemah nya adalah mahasiswa kami yang sedang kami asah. Jadi yang kami lakukan adalah melakukan pre-editing sebelum kami kirim kembali ke klien penerbit agar dapat dijadikan pembelajaran bersama.
Assalamualaikum,
Wah maaf Pak, belum tamat sudah terkirim. Maksud saya ingin mengenal lebih jauh dunia editing. Menurut teman saya buku Bapak ‘Taktis Menyunting Buku’ sangat akan membantu. Saya sudah lumayan berkeliling dari gramedia sampai toko buku diskon tidak hasil alias kosong semua. Kalau tidak merepotkan bisakah Bapak dapat membantu saya dimana masih dapat memperolehnya?
Terima kasih sebelumnya
Salam hormat,
Terima kasihm
Wa’alaikum salam,
Ya Mbak setahu saya buku itu kok jadi sulit dicari, padahal dicetak 5.000 eksemplar oleh penerbitnya Maximalis (imprint Salamadani). Coba deh saya cari lagi kemungkinan saya masih punya buku itu di Bandung.
Dear Pak Bambang,
Wah asyik, mudah-mudahan ada, kalau perlu saya ambil Pak. Kebetulan saya di Bandung juga. Terima kasih. Saya tunggu Pak kabarnya.
Salam,
Meita
Bukunya ada Mbak alhamdulillah di kantor saya, Dixigraf, Pondok Bentang Asri, Jl. Pisces No. 1, Gumuruh, Bandung (dekat daerah Turangga). Bisa kontak Boni di 022-7310663. Terima kasih.
Keren sekali Pak π
Terima kasih Mbak… π
Salam kenal, Mas Bambang Trim.
Nama saya Arfan La Angka. Saya sudah sering membaca beberapa tulisan Mas, kebanyakan melalui internet. Saya juga punya 2 buku Mas Bambang: Taktis Menyunting Buku dan The Art of Stimulating Idea. Saya menikmati dan banyak belajar ketika membaca tulisan-tulisan Mas.
Bagi saya tugas editor merupakan nyawa dari sebuah buku, juga untuk media lain, terutama media cetak. Namun, jarang sekali apresiasi dialamatkan kepadanya. Kalau ada buku yang enak dibaca, saya selalu mengamati siapa yang menjadi editornya.
Saya punya pertanyaan, semoga Mas berkenan menjawab. Menurut Mas, siapa saja editor bahasa Indonesia terbaik?
Saya hanya tahu beberapa (ini pendapat pribadi saya), yaitu J.S. Badudu, Pamusuk Eneste, Slamet Djabarudi, dan Bambang Trim. Pertanyaan saya di atas bukan untuk membanding-bandingkan, tapi karena saya ingin belajar bahasa Indonesia dan proses editingnya.
Jangan berhenti menyebarkan pengetahuan menulis dan editingnya ya Mas. Dengan berbagi maka kau tidak akan pernah kekurangan.
Jabat erat,
Arfan La Angka
Salam kenal kembali Mas Arfan, terima kasih sudah membaca buku saya. π
Editor mumpuni di Indonesia banyak Mas, termasuk dua orang guru saya, Bapak Dadi Pakar (almarhum) dan Ibu Sofia Mansoor (kini beliau eksis juga sebagai penerjemah). Selain itu, ada Mula Harahap (almarhum), Mas Djoni Erfan (Gramedia), Mas Eko Endarmoko (penulis Tesaurus Bahasa Indonesia), dan Mas Masri Sareb Putra (Indeks)… Di group Agromedia ada senior saya bernama Tanudi juga editor andal. Orang mungkin lebih mengenal saya karena memang saya banyak menulis literatur tentang editing. π
Siap Mas… saling berbagi.
Salam takzim,
Bambang Trim
Ass. Wr. Wb.
Salam kenal, Pak.
Nama saya Dicky Setiawan. Saya lulusan Pendidikan Matematika. Saat ini bekerja sebagai editor. Akan tetapi, sering juga ditugaskan untuk menulis. Sekarang saja sedang ditugaskan untuk menulis buku Keterampilan untuk SMA Kelas XI. Padahal saya sama sekali buta terhadap materi keterampilan, apalagi prakteknya. Sebenarnya, adakah batasan untuk seorang penulis? Maksud saya, sebagai seorang yang biasa ngurusin matematika, yang nulis dalam bidangnya aja belum tentu bagus, eh malah nulis bidang lain yang tidak dikuasainya, apalagi untuk buku pelajaran. Bukan berarti saya PD kalau buku itu pasti bagus hasilnya karena saya sendiri sebenarnya tidak suka dengan dunia tulis-menulis, hanya ingin jadi editor saja–kalau bisa.
Buku ini akan dinilaikan ke Puskurbuk. Jadi bisa saja tidak lulus. Akan tetapi, saya juga pernah nulis untuk buku Keterampilan SMP Kelas VIII, walaupun hanya satu bab dan buku itu lulus penilaian Puskurbuk. Saya sebenarnya suka kepikiran dan berharap buku yang saya tulis tidak lulus karena khawatir menjadi tidak baik untuk pembelajaran bagi para siswa. Hal ini disebabkan materi yang saya tulis hanya mengambil dari sumber-sumber yang saya baca saja dan saya tidak mempraktikkannya. Sementara Keterampilan adalah pelajaran praktis yang seharusnya ditulis oleh ahlinya. Alhasil, saya tambah males-malesan untuk nulis. Sebaiknya, apa yang harus saya lakukan? Apa harus mengundurkan diri saja? Tapi bingung, kerja apaan lagi? hehe…
Terima kasih, Pak.
Mohon sumbang sarannya, Pak.
Wa’alaikum salam wr wb
Salam kenal kembali Mas Dicky.
Editor pekerjaannya kadang merembet ke rewriting (penulisan ulang) apabila naskah dari penulis tidak layak. Jadi, editor memang harus memastikan segala sesuatu sesuai dengan program penerbitan.
Namun, halnya kalau editor disuruh nulis buku. Ini tidak termasuk job des-nya dan kalaupun penerbit menugasinya, ia pun harus mendapatkan kompensasi penulisan. Di sisi lain, jika ia ‘dipaksa’ menulis sesuatu yang tidak dikuasai atau bukan bidangnya, berarti penerbit memang mengambil risiko terlalu berani. Penerbit jadi berpikiran aji mumpung dan tidak mau susah-susah mencari penulis. Syukur-syukur naskahnya lulus Puskurbuk dan mendapatkan kompensasi dari sistem beli putus. Kalau terjadi sesuatu seperti kasus LKS yang lolos editing, mereka pun seolah-olah lepas tangan menyalahkan editor.
Saran saya Mas kita tetap bekerja dengan idealisme dan kita senang bekerja dengan penerbit yang peduli idealisme, termasuk dalam soal kualitas maupun lebih luas profesionalitas. Apabila Anda kurang berkenan, Anda dapat tinggalkan. Apabila Anda tidak punya pilihan, ya Anda harus beradaptasi dengan pola-pola penerbitan seperti ini. Itu saran saya. Terima kasih.
Terima kasih, Pak atas sarannya.
Tulisannya bagus-bagus, sangat memotivasi, khususnya saya. Saya yang pengen jadi editor aja, ternyata harus bisa nulis. Saya yang ngga suka karna ga bisa-bisa nulis, jadi pengen belajar nulis dan jadi penulis. Pokoknya sip dah.
Mudah-mudahan semangatnya saya ngga cuma sebentar doang dan saya bisa jadi penulis dan editor profesional. Amin. Terima kasih, Pak.
assalam…wah semakin sukses aja nih pak Bambang Trim…semoga semakin sukses dan dunia perbukuan tanah air semakin maju.amin…
btw…masih ingat dengan saya ngak ya?…Jaharuddin (dulu di pustaka al kautsar)
wassalam…
Jahar di Jerman
Wa’alaikum salam Mas Jahar, wah masih inget dong. Sudah di Jerman sekarang? Kegiatan apa? Sukses terus berlanjut Mas.
Halo Mas Bambang,
Senang berkenalan dengan Anda….
Anda bukan tidak fokus atau seorang generalis tapi seorang yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang utuh sebagai pelaku industri penerbitan… Salut atas pengalaman dan kemampuan Mas Bambang.
Segera kita akan bertemu ya… Bicara dan berdiskusi mengenai penerbitan dan buku digital…
Wassalam.
Salam Mas Erlan, terima kasih atas silaturahimnya. Nama belakang kita hampir sama. π
Hehehe iya Mas, positioningnya jadi gak jelas. Siap bersua untuk berbagi dan bersinergi. Terima kasih sekali lagi.
Dear, Dik Bambang.
Mungkin kita pernah menyapa di Kompasiana.
membaca manis tebu dan koment yang ada, saya mendapat ilmu yang banyak tentang kepenulisan dan penerbitan.
Birahi menulis saya muncul memang agak telat, di usia setengah abad baru berbuat, tapi tidak ada kata terlambat, karena pikiran belum tersumbat.
Ada dua naskah buku yang saat ini sudah saya tawarkan kesana kemari, termasuk beberapa cerpen yang saya kirim kemedia pun belum disapa.
Mau melangkah ke self publishing masih memilih, manakah yang akan saya pinang, melihat banyak refernsi yang diberikan mbah Google pada saya.
Ada waktu sedikit untuk membaca contoh tulisan saya yang sudah saya siapkan untuk penerbit.
Seandainya Dik Bambang bersedia kemana saya kirim contoh tulisan saya?
Terima kasih untuk ilmu yang sudah dibagikan ke saya.
Salam :):):)
Salam,
Terima kasih Ibu Tuti…
Menulis bukan bakat, dapat dilatihkan kapan pun dan betul tidak ada kata terlambat.
Saya sarankan Ibu dapat mengikuti kelas penulisan buku, baik nonfiksi ataupun fiksi di Akademi Literasi dan Penerbitan Indonesia (ALINEA) jika berkenan.
Begitupun dengan upaya self-publishing, Ibu bisa melihat jendela tentang jasa penulisan di dalam blog ini.
Boleh untuk review dikirimkan ke bambangtrim@yahoo.com Mungkin saya bisa memberikan beberapa saran untuk penerbitannya. Terima kasih kembali sudah mengunjungi blog ini. π
Salam,
Bambang Trim
Salam kenal Pak Bambang, Saya Nina, mahasiswa semester 8 Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Tarumanagara. Saya sedang mencari informasi seputar penulisan buku terkait dengan proyek tugas akhir yang saya ambil yaitu kursus penulisan dan penerbitan buku. Saya ingin bertanya kepada Bapak sebagai pakar dalam bidang penulisan dan penerbitan mengenai minat menulis masyarakat Indonesia terutama Jakarta, apakah minat menulis masyarakat termasuk tinggi atau rendar? apakan mengalami peningkatan/ penurunan dibanding tahun sebelumnya? Apakah dalam menulis buku orang-orang lebih menyukai menulis bukunya sendiri atau menggunakan jasa penulisan ghost writing/ co-writing? Lalu mengenai akademi penulisan alinea yang diadakan IKAPI merupakan kursus secara singkat. apakah ada peluang bahwa kursus penulisan-editing-penerbitan ini dikembangkan menjadi kursus yang diadakan secara berkala serta fasilitas yang dibutuhkan untuk kursus ini ? Lalu mengenai data-data tersebut apakan dapat saya peroleh di IKAPI ? Maaf sebelumnya jika saya terlalu banyak bertanya. Terima kasih
Salam kenal kembali,
Tentang minat menulis sebenarnya dapat diamati dari pertumbuhan judul-judul buku yang masuk ke toko buku besar semacam Gramedia. Dari tahun ke tahun judul-judul buku itu tumbuh, termasuk juga yang diterbitkan secara mandiri (self-publisher). Pertumbuhan pengguna internet, blog dan social media juga menjadi indikator naiknya minat menulis dan membukukan apa yang mereka tulis di dalam blog. Komunitas-komunitas yang tumbuh juga menyumbang pada lahirnya para penulis.
Hanya kalau dimintakan data memang tidak ada yang melakukan survey khusus untuk itu sehingga tidak dapat ditampilkan secara angka-angka.
Soal menggunakan jasa co-writer atau ghost writer, itu bukan masalah suka atau tidak suka, tetapi terkait kemampuan dan waktu orang yang menggunakan jasa tersebut. Tokoh seperti pejabat atau selebritas umumnya menggunakan jasa penulis karena memang mereka tidak bisa menulis atau tidak memiliki waktu. Pisahkan dari penelitian soal buku-buku yang menggunakan jasa co-writer atau ghost writer jika ingin mendalami tentang tumbuhnya minat menulis buku.
ALINEA sendiri merupakan kursus singkat yang baru dimulai pada 2013 dan sudah direncanakan menjadi berkala. Namun, ALINEA menyajikan kursus komprehensif tidak hanya menuis, tetapi juga editing dan marketing.
IKAPI memang belum melakukan survey terkait penulis karena juga tidak ada asosiasi penulis yang resmi terbentuk di Indonesia. Beberapa asosiasi sifatnya masih terbatas dalam lingkungan profesi seperti asosiasi guru penulis ataupun semacam komunitas seperti Forum Lingkar Pena.
Demikian, semoga menjawab. Terima kasih.
BT
Pak, bagaimana dengan minat baca masyarakat? Apakah ada data statistik tentang perkembangan minat masyarakat jakarta secara terperinci menurut wilayah? Misalnya minat baca masyarakat Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan sebagainya. Jika tidak kira- apakah ada hal yang dapat menjadi indikator minat baca seperti persebaran toko buku atau jumlah perpustakaan yang ada di setiap wilayah? Terima Kasih.
Wah, tidak ada data seperti itu, apalagi spesifik. Coba Anda tanya langsung ke Ikapi DKI karena untuk wilayah DKI ada pada domain Ikapi daerah DKI. Indikator minat baca dapat dilihat dari kunjungan ke perpustakaan dari tahun ke tahun; peningkatan jumlah penjualan di toko buku. Kalau pertambahan perpustakaan dan toko buku tidak dapat dijadikan indikator peningkatan minat baca. Minat baca juga menyangkut minat membaca media massa, tidak hanya buku. Tks.
Perkenalkan, saya Imam editing 2012.
Saya kagum dengan Akang. Baru kemarin saya dapat buku Kang Bambang, isinya keren abis Kang.. hehe…
Salam kenal Kang.. π
Ya Imam, salam kenal kembali. Buku yang mana tuh…? Selamat membaca dan menyejarah π
Buku Taktis Menyuting. Dulu sih Kang, Imam kira nggak ada buku tentang editorial, pas sekarang di dosenin sama bu Ely, katanya ada buku nya Akang, hehe… Sekarang aktif dimana nih Kang?
Ada beberapa buku yang saya tulis. Yang terbaru adalah “Tak Ada Naskah yang Tak Retak” dan “Apa dan Bagaimana Menerbitkan Buku”. Buku-buku itu memang langka maka saya menulisnya.
Wah… boleh juga itu Kang. Dimana ya Imam bisa dapetinnya?
Biasanya kalau buku langka seperti itu tidak di jual di toko buku.
Ada kok di dalam blog ini. Cari aja dengan kata kunci “pesan buku langka bambang trim”
pak bambang sya mencari buku anda, yang berjudul saya bermimpi menjadi penulis, di hampir semua toko buka sudah tidak ada, bagaimana saya bisa mendapatkan
Buku SBMB (Saya Bermipi Menulis Buku) terbitan 2005 dari MQS Publishing. Silakan kontak penerbitnya karena saya sendiri juga sudah tidak menemukannya lagi. Terima kasih.
mohon balasanya
pak bangbang saya mencari buku “saya bermimpi menulis buku” dihampir semua toko sudah tidak ada, mohon info pak dimana saya dapat mencarinya….mohon balasanya
MAHMUD, BLITAR
Mohon maaf Mas Mahmud, buku itu sudah lama sekali terbit tahun 2005 oleh KOLBU, lini MQS. Silakan coba hubungi penerbitnya Mutiara Qolbun Saliim. Di toko buku memang sudah tidak ada dan juga buku tersebut hanya dicetak ulang 2 kali. Terima kasih.
kalau sudah tidak ada buku SBMB, mohon saran mas, buku apa yang kira-kira cocok untuk pemula untuk menulis buku, yang hampir sama dengan buku tersbut…suwun
The Art of Stimulating Idea karya saya terbitan Metagraf. Bisa pesan langsung kepada saya. Terima kasih.
bagaimana pemesanannya mas?
untuk mas mahmud, saya punya tuh buku SBMB karya Bambang Trim, penerbit MQS….email saya. sandibumi@gmail.com
wah sepak terbang pak bambang trim di perbukuan memang luar biasa, oh ya pak saya ingin beli buku pak bambang yang TAKTIS MENYUNTING BUKU, TAK ADA NASKAH YANG TAK RETAK, MAMAHAMI COPY EDITING (kalau nggak salah),, saya ingin membeli ke-3 nya pak, apakah bisa mendapatnya lewat situs ini? berapa harga totalnya? saya di demak jawa tengah
Terima kasih Mas Ma’had. Saya sudah jawab via email dan coba search juga artikel di blog ini: Pesan buku langka Bambang Trim.
Bang Trim, kok BB nya bukan jenengan ya, saya ingin ngbrol banyak dengan anda, trims π
Ke 2181197C
salam, pak bulan kapan bapak ada waktu untuk memberikan traning editorial terus mau tanya klu boleh tahu bapak aktif di penerbit pandu aksara?
Salam. Memberi training in-house? Bulan Juli sudah puasa. Insya Allah selepas puasa baru bisa dijadwalkan. Penerbit Pandu Aksara hanya mitra kerja saya tahun lalu
Pingback: Silabus Standar Pelatihan TrimKom « MANISTEBU
Salaam, Pak BT,
Jujur, membaca tulisan-tulisan Pak BT di blog ini membuat saya EXCITED banget. Ide-ide berkelebatan dan berkilatan. Saya pun jadi ingin menuliskan komentar,,,,
BTW, Pak BT, masih ingat saya tidak, ya? Saya adalah satu dari tiga pelamar untuk posisi Editor Akuisisi di TS oada akhir tahun 2010 yang bertemu PAk BT dan Pak Erwin Michel untuk wawancara kerja di kantor TS di Sriwedari, Solo. Jujur,saya waktu itu ngebet jadi EA di TS; kayaknya menantang banget. Tapi hasil interview rupanya tak memilih saya. Saya tidak tahu yang terpilih siapa, barangkali Fachmi Casofa, ya, yang dari FAI UMS…..
Saya juga tak tahu persis apa motiv saya tidak diterima. Saya hanya menduga ada beberapa poin saja yang tak bisa saya tulis di sini. Jujur, saya waktu itu saya kecewa. Barangkali, karena ada motiv kompetensi, ideologis, atau fakor X yang membuat saya tidak bisa diterima. Jujur, saya ingin tahu langsung dari Pak BT tentang motiv penolakan itu sampai saya membaca artikel ini…..
Namun, sejak setengah jam-an yang lalu, jujur saya tak lagi ngebet mengungkit masa lalu itu. Tak penting juga motiv Pak BT + Pak MIchel menolak saya. Jujur, kini saya justru HARUS BERSYUKUR tidak diterima di TS. Setelah membaca artikel-artikel Anda di blog ini, saya melihat ada begitu banyak UNLIMITTED CHANCES yang bisa kita ciptakan dan masuki di abad XXI ini sebagai seorang pengkriya litera (ini istilah saya sendiri). Seolah ada semesta baru bagi ‘manusia yang luar biasa bebas dan kreatif’ dengan BERGUDANG-GUDANG IDE macam Pak BT ini, di zaman ini, yang disodorkan oleh zaman ini. Dengan itu, justru terbukalah peluang untuk sebanyak-banyaknya menanam kontribusi, menjadi sangat unik, dan menciptakan kebahagiaan, the bliss,atau the bounty, jiwa-raga, profesional maupun personal…..
You are The Unconventional Person I ever knew…..
Salaam bahagia…..
Sampai jumpa di California…..
Erwan
Salam Mas Erwan,
Terima kasih sudah berkunjung ke manistebu ini plus terima kasih untuk komentarnya.
Tentang TS memang jujur saya tidak ingat lagi tentang perjumpaan dengan Mas Erwan dan itu berarti dua tahun lewat. Sekarang, saya sudah tidak di sana lagi. Seingat saya waktu itu ada tiga suara untuk menentukan seseorang lolos di TS apa tidak, yaitu saya, Pak Erwin, dan HRD tentunya. Betul akhirnya yang masuk Fachmy dan itu pun terkatung-katung lama rekrutnya. Yang pasti ada memang pertimbangan-pertimbangan waktu itu, termasuk mungkin gaji yang dalam konteks Solo masih rendah ratenya.
Jadi, hehehe yang menolak bukan saya, melainkan sistem di sana. You know what I mean …. Saya sendiri relatif baru, hehehe umur saya di sana hanya 1,5 tahun!
Nah, di luar itu maka rencana Tuhanlah yang bekerja seperti saya mensyukuri tidak lagi berada di sana meski dulu mendapatkan fasilitas luar biasa untuk seorang GM. Kini,saya bukan hanya bebas pikiran, melainkan juga fisik yang bisa dibawa ke mana pun tanpa beban. Seperti Mas Erwan yang kini sudah melalang ke California, pastilah ada hikmah.
Kini sebagai “tukang buku keliling” dan “komporis buku” seperti Mas Erwan bilang sungguh saya syukuri. Bersua banyak orang itu seperti magnet sehingga satu per satu ilmu pengembangan konten itu terbuka. Kita menuju menjadi artifisial writing, sang perajin konten (tulisan) bukan lagi sebagai orang yang bergantung pada apa yang disebut penerbit. Biarkan penerbit yang bergantung pada kita karena sejatinya content is king and content is you! π
Salam bahagia Mas Erwan, sungguh saya tersanjung dengan komentar bernas ini. Terima kasih.
Pingback: Buku Bontang Akhirnya « MANISTEBU
Aslm.
Saya Syauqi, Pak Bambang Trim.
Saya mau tanya, bagaimana caranya mempromosikan jasa ghost writer ke orang? Apakah itu harus bermodal link tokoh yang banyak?
Terimakasih
Wa’alaikum salam Mas Syauqi.
Promosi nyata adalah portofolio tulisan kita, baik berupa buku maupun berupa tulisan jurnalistik di media massa. Dari situ untuk membangun kepercayaan calon klien bahwa kita mampu menulis. Promosi efektif lain yang saya lakukan adalah lewat media sosial dengan membangun blog, fan page di facebook, dan menyebar tulisan sebanyak mungkin setiap hari.
Link tokoh itu juga didapat karena portofolio dan silaturahim kita dengan orang-orang penting. Karena itu, kehadiran kita dalam event-event terkait penulisan sangatlah penting, apalagi jika kita menjadi narasumbernya.
Saya ungkapkan juga beberapa hal di dalam buku saya, “5W + 1H Writerpreneur” yang bisa dipesan ke trim_komunikata@yahoo.com Terima kasih.
Salam kenal dengan bapak Bambang Trimasnyah, pak kalau bisa untuk buku bahasa indonesia Saya inging mahir berbahasa indonsia kela 1 s/d 6 file nya di tampilkan seperti buku2 yang lain, terima kasih
File apa itu Pak? Kalau maksudnya buku sekolah elektronik (BSE), penerbit Grafindo memang tidak menjual hak ciptanya ke Puskurbuk sehingga buku tersebut tidak tersedia bebas. Bukunya pun tidak diterbitkan lagi karena masih menggunakan Kurikulum lama. Terima kasih.
Salam
Perkenalkan, saya Wahyu, Editor di salah satu penerbit di Bandung. Baru sekitar tiga bulan saya menjalani pekerjaan ini.
Saya kagum dengan rekam jejak anda, Mas. Insya Allah saya sudah membulatkan tekad untuk menjadi editor dan penulis (awalnya saya bercita-cita menjadi dosen hehe).
Perkenalan saya dengan dunia penerbitan berawal di bulan November 2013 lalu. Saat itu saya masih berstatus sebagai mahasiswa tingkat akhir jurusan pendidikan bahasa Jerman. Seminggu setelah ujian sidang skripsi, saya diminta oleh salah satu penerbit untuk menulis buku tentang bahasa Jerman. Mungkin baru naik cetak bulan depan karena waktu itu ada sesuatu di luar kuasa saya.
Akhir pekan ini saya mau keliling toko buku di Bandung untuk mencari buku-buku Mas Bambang tentang penerbitan ah. Mudah-mudahan ready stock ya, Mas. Kalau gak ada, saya kontek Mas aja π
Oh ya, sekarang mas Bambang tinggal di Bandung? Kalau ada event tentang penerbitan, pengen nih saya ikutan juga π
Terima kasih.
Salam,
Terima kasih Mas Wahyu atas perkenalannya. Sip ya jadilah editor dan penulis yang punya keunikan dan kemampuan tinggi.
Berarti buat buku pelajaran ya atau buku keterampilan berbahasa.
Buku-buku saya umumnya sudah tidak ada di toko buku karena sudah lama sekali belum memperbarui. Buku baru saya umumnya dicetak terbatas dan tidak diedarkan melalui jaringan konvensional seperti toko buku. Jika ingin mendapatkan beberapa buku masih ada denga mengirim email ke trim_komunikata@yahoo.com.
Saya memang domisili di Bandung, tepatnya di Cimahi. Eventnya nanti insya Allah ada bulan Agustus tanggal 22-34 di Hotel Bumi Sawunggaling. Terima kasih.
Betul, Mas. Insya allah saya mau buat bahan ajar untuk SMA. Sementara ini sedang merampungkan naskah buku how to/self help percakapan bahasa Jerman dan kamus untuk salah satu imprint kelompok agromedia.
Berikut judul-judul buku yang ingin saya pelajari:
– Taktis Menulis Buku Maximalis (Salamadani)
– Taktis Menyunting Buku Maximalis (Salamadani)
– Memahami Copyediting: Pengantar dan Aplikasi Praktis Editing Naskah untuk Penerbitan Buku (IKAPI DKI)
– Menggagas Buku: Langkah Efektif dan Sistemik Menuliskan Ide Anda ke Dalam Buku (Bunaya Kreasi Multidimensi)
– Karier Top sebagai Penulis (PPM)
– Tak Ada Naskah yang Tak βRetakβ (TrimKom)
– Apa dan Bagaimana Menerbitkan Buku (Ikapi)
– Karier Top sebagai Penulis (PPM)
– Gerbang Kreativitas: Penulisan dan Penerbitan (Bumi Aksara)
– 101 Solusi Editing Naskah: Panduan Editing untuk Penulis, Editor, Guru, Dosen, Widyaiswara, Wartawan, dan Humas
Di antara judul-judul berikut, menurut Mas Bambang, buku yang mana saja yang perlu saya pelajari lebih dulu (ready stock di tempat Mas Bambang tentunya) untuk mendalami profesi editor dan penulis? Bulan Agustus insya allah saya pesan, tapi paling banyak empat judul dulu ya hehe. Nanti saya pesan ke pos-el yang Mas Bambang tulis.
Terima kasih
Wahyu
Terima kasih Mas Wahyu.
Stok yang ada hanya:
1. Taktis Menyunting Buku
2. 5W + 1H Writerpreneur
3. Apa dan Bagaimana Menerbitkan Buku
Ada buku yang belum selesai ditulis yaitu Taktis Menulis Buku dan 101 Solusi Editing. Sisanya ada yang sudah habis stok dan tidak beredar di pasaran. Yang lain kemungkinan masih tersedia.
Pingback: Pelatihan Terobosan Menulis Buku Ilmiah Populer Maret 2015 | Manistebu
Pingback: Spesialis Penyusunan Buku & Biografi untuk Lembaga/Perusahaan/Perseorangan | Manistebu