Tip Menulis Mudah untuk Semua Orang

Bambangtrim.com | Selama seseorang itu pernah hidup di dunia maka pada dasarnya ia memiliki “bahan” untuk dituliskan. Orang yang hidup pun pasti pernah berkomunikasi menggunakan bahasa dengan sesamanya. Bahasa pula yang menjadi pengantar baginya untuk menuliskan sesuatu.

Karena itu, tip menulis yang paling mudah adalah melakukannya seperti mengobrol atau menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Namun, di sini ada rambu-rambu seperti juga ketika kita berbicara kepada orang lain yaitu dengan memperhatikan siapa yang diajak berbicara itu.

Usia dan kedudukan seseorang akan memaksa kita untuk memilih kata-kata yang tepat dan mudah dipahami. Itu mengapa kemudian ada keterampilan diksi yaitu memilih kata-kata secara tepat.

Nah, contoh tulisan paling mudah untuk mengekspresikan pikiran kita terhadap orang lain adalah surat. Surat merupakan bentuk komunikasi tertulis yang menggunakan bahasa terpilih bergantung kepada siapa surat ditujukan dan materi yang akan disampaikan.

Surat ada yang bersifat formal dan nonformal. Namun, untuk latihan menulis, Anda dapat memilih surat nonformal alias tidak resmi. Anda bebas memilih kepada siapa surat ditujukan termasuk kepada Tuhan.

Emha Ainun Nadjib pernah menulis buku berjudul Surat kepada Kanjeng Nabi. Dalam buku itu Emha seolah-olah menulis surat untuk Nabi Muhammad Saw. mencurahkan segala isi benak dan hatinya yang kadang berupa kritikan terhadap pemerintah dan fenomena sosial-politik saat itu (masa Orde Baru).

Jika Anda hendak memilih yang lebih mudah, coba menulis surat yang ditujukan untuk orangtua, kekasih, anak, atau bahkan pasangan hidup. Seorang penulis kawakan bernama Syamsuddin Ch. Haesy (saya memanggilnya Bang Semch) juga kerap menulis surat untuk anak dan cucunya.

Suatu ketika anak saya Valya yang saat itu masih duduk di kelas 5 SD menuliskan surat untuk mamanya saat peringatan Hari Ibu. Isinya sederhana, tetapi cukup mengharukan bagi saya orangtuanya.

Surat Valya anak saya untuk mamanya.

Berikut tip untuk Anda yang baru memulis menulis dengan menggunakan media surat.

  1. Tentukan kepada siapa Anda hendak menuliskan surat itu. Anda bebas menentukan tokoh siapa pun, bahkan yang belum pernah bertemu dengan Anda. Penerima surat adalah pembaca sasaran tunggal untuk karya Anda.
  2. Tentukan topik yang hendak Anda sampaikan lewat surat. Satu surat satu topik saja, jangan membahas lebih dari satu topik agar Anda fokus menuliskannya.
  3. Bebaskan pikiran dan perasaan Anda untuk menuliskan apa yang ada di benak dan di dalam kalbu. Contohnya: “Wahai Bunda, sungguh tersadar dirinya ini betapa lelahnya engkau menghadapi hari-hari. Engkau berjuang sendiri ….”
  4. Jangan menulis sambil mengedit tulisan. Tuliskan sampai selesai paling tidak sampai dua halaman. Baru berhenti, lalu biarkan dulu. Setelah pikiran tenang, baru baca kembali surat tersebut.
  5. Perhatikan kata-kata yang digunakan. Pertama, apakah maksud kalimat-kalimat yang digunakan dapat dipahami dengan baik? Kedua, apakah ada penggunaan kata-kata yang kurang tepat? Ketiga, apakah ada kata-kata yang lebih kuat mewakili pikiran dan perasaan? Keempat, adakah susunan kalimat yang kurang tepat? Terakhir, kelima, adakah pesan yang belum dimasukkan atau adakah pesan yang seharusnya tidak perlu dimasukkan?

Anda boleh menjadikan surat hanya sebagai sarana berlatih yang tidak pernah Anda kirimkan. Namun, untuk melatih keberanian, sebaiknya surat itu disampaikan kepada orang yang dituju. Itulah langkah awal Anda memulai publikasi walaupun hanya kepada satu orang.

Banyak lho orang menulis surat cinta, tetapi sampai beberapa hari, beberapa minggu, beberapa bulan, surat itu tidak pernah dikirimkan. Soalnya yang menulis surat tidak pe-de atau ketakutan sendiri pada hal yang belum tentu terjadi yaitu ditolak. Itu juga sering terjadi pada penulis pemula.

Terus? Ya menulis saja.[]

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *