Tak Ada Naskah yang Tak “Retak”

Untuk kali ketiga saya menyusun buku tentang penyuntingan (editing) naskah berjudul Tak Ada Naskah yang Tak “Retak”: Panduan Profesional Editing Naskah. Buku sebelumnya sempat saya terbitkan di IKAPI DKI dengan judul Memahami Copyediting. Lalu, buku kedua saya terbitan di Maximalis dengan judul Taktis Menyunting Buku. Dua buku sebelumnya memang berkonsentrasi pada penyuntingan naskah buku.

Buku ketiga ini saya tulis untuk penyuntingan naskah yang lebih umum, seperti artikel, berita, esai, feature, makalah, dan laporan. Tentu harapan saya ingin membumikan lagi keterampilan dan praktik editing kepada para penulis maupun pegiat penulisan di banyak bidang, seperti staf humas, staf komunikasi  pemasaran, guru, dosen, widyaiswara, maupun para penulis dan editor sendiri. Fokus utama keterampilan yang dibahas adalah mechanical editing dan substantive editing.

Seberapa paham Anda tentang kegiatan editing dan editor sendiri? Dunia penulisan saja terkadang bagi masyarakat awam sudah merupakan dunia ‘penuh misteri’, apalagi dunia penyuntingan naskah. Namun, bagi Anda yang bergiat dalam dunia tulis-menulis tentu sudah tidak asing dengan kata editing atau kata sunting.  Sayangnya, literatur tentang editing sangat sulit diperoleh, kecuali yang pernah ditulis oleh editor-editor senior semacam Pamusuk Eneste, JD Parera, Dadi Pakar, Sofia Mansoor, ataupun Mula Harahap.

Saya memang mengangkat topik dengan judul Tak Ada Naskah yang Tak “Retak” karena pada dasarnya sebagian besar naskah yang masuk dapur penerbitan memerlukan sentuhan editor. Tidak ada naskah yang dapat dikategorikan error free ataupun zero defect. Pada setiap naskah, tidak peduli itu ditulis penulis senior atau penulis pemula selalu mengandung kesalahan mulai kesalahan sepele, kesalahan elementer, hingga kesalahan fatal. Mungkin saja sebuah naskah terbebas dari kesalahan karena memang berbentuk naskah pendek seperti artikel atau berita. Namun, pada naskah-naskah yang lebih panjang, kesalahan dapat terjadi.

Kesalahan penulisan dapat disebabkan ketidaktahuan, keteledoran/kecerobohan/kemalasan, tekanan waktu (deadline), kebosanan, kekurangan bahan atau wawasan, dan sebagainya. Sejak Guttenberg menemukan mesin cetak, lalu banyak bahan tulisan diproduksi secara massal, kesalahan-kesalahan mulai ditemukan. Foto berikut ini memperlihatkan ruang editorial The Seattle Daily Times pada zaman dahulu di Seattle, tahun 1900.

Buku yang saya tulis ini termasuk istimewa bagi saya pribadi karena langsung diterbitkan perusahaan saya sendiri TrimKom dengan sistem cetak manasuka (POD) dan diterbitkan terbatas 200 eksemplar. Saya menuliskan naskah ini sebenarnya untuk kepentingan pelatihan editor profesional yang akan diselenggarakan pada 19-20 Maret 2012 di Bandung. Untuk itu, guna memudahkan pemahaman lebih jauh soal editing, terutama terkait kebahasaan dan masalah-masalah editorial, saya membuatkan buku ini sebagai bahan bacaan para penulis maupun editor.

Buku praktis ini disertai kasus-kasus kebahasaan maupun kasus-kasus di luar kebahasaan yang terkait dengan naskah dan kerap ditemukan editor. Nah, apakah Anda berminat memilikinya?

Cara Memesan Buku Langka ini

Sampai kini sudah ada pemesanan indent dari 30 orang. Anda dapat memesannya langsung via email trimcomm@yahoo.com. Pemesanan dilayani dengan transfer biaya seharga buku Rp48.000 plus ongkos kirim: Rp5.000 (wilayah Jabodetabek dan Bandung); Rp15.000 (Pulau Jawa); Rp25.000 (Luar Pulau Jawa). Buku akan dikirimkan pada 15 Maret 2012.

Spesifikasi Buku: 14 x 21; 120 h.; book paper; perfect binding; hitam putih.

Transfer ke Rekening a.n. Bambang Trimansyah 2821405361 BCA KCP Maranatha atau Bank Mandiri 130-00-0572968-9. Bukti dan konfirmasi transfer dikirimkan ke trimcomm@yahoo.com atau faks ke 022-7310663.

5 thoughts on “Tak Ada Naskah yang Tak “Retak””

  1. Halo Mas BT,
    Minat nih dengan buku tersebut.
    Tapi tanya dulu boleh kan?
    Beda buku ini dengan buku Mas BT sebelumnya yang tema editing apa ya?
    Soalnya yang dulu sudah lumayan komprehensif.
    Nuwun…

    1. Ya Mas, buku ini memang ada dalam sudut lain, bisa digunakan penulis maupun editor dan studi kasusnya pada naskah-naskah format pendek, seperti berita, artikel, feature, esai, makalah, dan laporan. Buku sebelumnya memang komprehensif membahas editing buku. Saya juga menambahkan beberapa kasus kebahasaan.

  2. saya punya uneg2 pemikiran yang ingin saya jadikan buku,namun saya masih kesulitan untuk menuliskanya. ada nggak yang bisa membantu menuliskan buku tersebut. saya yakin buku ini akan jadi hebat, karena buku ini adalah tentang kehidupan . buku yang akan mengupas kehidupandari a-z dan dari sudut pandang yang universal. kalo ada bisa call aku di 085 755 688 359

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *