Praktik Baik Literasi ala Bu Asri

Bambangtrim.com | Perjumpaan di Institut Penulis Indonesia tanggal 2 Februari 2019 menjadi awal diundangnya saya untuk membedah buku. Buku karya L. Asri Indah Nursanti berjudul Panggilan Literasi: Dampingi Anak Didik Berprestasi.

Bu Asri adalah kepala sekolah SMA Don Bosco 2 Pulomas, Jakarta. Ia menggerakkan semangat berliterasi sejak 2003—beberapa tahun sebelum Kemdikbud mencanangkan Gerakan Literasi Sekolah. Jika melihat latar belakang Bu Asri yang pernah menjadi seorang editor penerbit dan juga lulusan Jurusan Bahasa dan Sastra di IKIP Sanata Dharma, tidaklah mengherankan ia memiliki ketertarikan yang lebih pada penguatan daya literasi.

Buku yang ditulisnya mengungkap prakti baik keliterasian yang dirintisnya di jejaring sekolah Don Bosco, terutama sekolah yang ia pimpin. Ia mulai merancang program, melibatkan para literator, di antaranya Naning Pranoto dan dr. Handrawan Nadesul. Bahkan, ia memutuskan mengusung topik alam dan lingkungan sebagai tema keliterasian sehingga program ini diberi jenama Green Pen.

Ini yang khas dari upaya Bu Asri menginstal literasi kepada anak didiknya. Beliau juga atas bimbingan penulis senior, Naning Pranoto, melibatkan anak-anak dengan berbagai potensi sebagai sebuah tim. Ada yang menulis, ada yang membuat ilustrasi, ada yang memotret, dan berbagai keterampilan hingga membentuk sebuah karya.

Acara Book Signing Buku Panggilan Literasi

Pada tanggal 9 Februari 2019, seturut kebanggaan civitas academica Don Bosco, buku Bu Asri dan dua buku lainnya karya siswa SMP dan SMA Don Bosco diluncurkan di Gedung Perpusnas RI, Jakarta. Saya mendapat kehormatan menjadi pembedah buku Bu Asri meskipun waktu yang diberikan tidaklah banyak, hanya sekira 10 menit berbicara.

Satu buku lain merupakan kumpulan esai para siswa SMP Don Bosco 2 yang mewawancarai Prof. Dr. Emil Salim. Hasil wawancara itu mereka tulis, lalu bukukan dengan judul Satu Bumi Bersama Prof. Dr. Emil Salim.

Acara semakin meriah dengan kehadiran Prof. Emil. Tokoh lingkungan yang juga merupakan sosok guru bangsa ini memberi sambutan dengan kisah-kisah menarik berbasis alam.

Prof. Emil Salim memberi sambutan saat peluncuran buku Satu Bumi.

Buku lain berjudul Mozaik Asian Games 2018 yang ditulis oleh siswa/siswa SMA Don Bosco 2. Buku ini juga merupakan kumpulan esai tentang perhelatan akbar yang baru saja diselenggarakan Indonesia.

Saya kagum dan memberi apresiasi bagaimana Bu Asri serta guru-guru lainnya menggerakkan potensi literasi siswa/siswinya. Mereka mungkin sudah menemukan apa yang disebut membaca (secara) menyenangkan, lalu menulis (secara) menyenangkan pula. Daya literasi adalah warisan budaya yang tidak boleh dinafikan begitu saja dan untuk itu harus disemai sejak dini.

Saya menjadi teringat pengantar Mbak Naning Pranoto dalam buku Bu Asri tentang pohon literasi. Saya setuju dengan istilah indah ini. Bagi saya, akar pohon literasi adalah akal budi. Pohon literasi yang berasal dari bibit yang baik dan dirawat dengan baik pula akan memberikan oksigen literasi yaitu informasi yang baik.

Jika sekarang kita sesak napas, mungkin karena informasi yang keluar dari pohon-pohon literasi sudah mengandung racun—seperti yang banyak disebarkan melalui media sosial. Menangkalnya juga harus dengan kekuatan akal budi sebagai literasi. Itulah yang sekarang sedang dilakukan oleh SMP/SMA Don Bosco 2.

Sebenarnya saya menunggu satu karya lagi. Karya yang mungkin tidak kalah hebatnya dari buatan anak SMP atau SMA. Karya yang ditulis oleh tunas-tunas lebih kecil yaitu anak-anak SD. Jika sejak SD mereka terpapar literasi baik, mereka lebih siap menghadapi terjangan badai informasi yang semakin deras dan kukuh memenuhi kehidupan kita.[]

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *