BambangTrim.com | Menulis sebuah buku (yang benar-benar buku) memang tidak sama dengan karya tulis lainnya. Saya mengibaratkan menulis buku memerlukan napas panjang dan track-nya juga panjang ibarat lari maraton. Persiapan pun perlu dimatangkan.
Dalam proses menulis buku, persiapan menjadi langkah pertama dan utama yang disebut prewriting atau pra-menulis. Pada langkah ini, seorang penulis harus menyiapkan bahan baku tulisan secara lengkap dan relevan.
Bagaimana mengetahui apa saja bahan-bahan yang diperlukan sekaligus relevan? Sebelum mengumpulkan bahan, penulis harus menentukan dulu topik buku dan pembaca sasaran buku yang hendak ditujunya. Penentuan topik berasal dari penemuan dan pengembangan ide yang akan ditulis.
Menurut saya, ide adalah penemuan bukan pencarian. Setiap hari sebenarnya kita dihujani begitu banyak ide, tetapi yang dapat ditemukan oleh pikiran dan perasaan kita mungkin hanya satu atau mungkin tidak ada sama sekali. Ide itu menyisip di dalam aktivitas kehidupan kita. Ada suatu stimulus yang membuat seseorang akhirnya bersua dengan ide.
Karena itu, tidak usah heran mereka yang “radar” dirinya kuat untuk menangkap sinyal ide dari kehidupan, pasti mampu menghasilkan tulisan apa pun setiap hari. Stimulus itu dapat berasal dari tiga kegiatan, yaitu banyak membaca, banyak berjalan, dan banyak bersilaturahim.
Secara khusus untuk menulis buku, seseorang harus mengalokasikan waktu yang khusus dan fokus. Tidak ada ukuran standar berapa lama seseorang mampu menulis buku karena sangat bergantung dengan ketersediaan bahan dan komitmen serta konsistensi si penulis buku itu sendiri.
Ini yang saya sebutkan sebagai napas panjang. Ada banyak kegiatan pendahuluan yang harus dilakukannya sebelum menulis, seperti membaca bahan-bahan sumber penulisan; mewancarai narasumber; meriset; mendiskusikan topik dan materi dengan orang lain; hingga membuat kerangka penulisan.
Karena itu, mereka yang hendak menulis buku, saya anjurkan untuk tidak langsung melakukan lompatan. Sebaiknya, mulailah dari tulisan-tulisan ringan dan pendek dahulu, baru kemudian masuk ke tulisan-tulisan menengah. Dengan demikian, ada proses yang kita lalui dalam mengasah kemampuan diri untuk menulis buku yang lebih kompleks.
Ingat, menulis buku itu seperti lari maraton; perlu napas panjang dan persiapan yang matang untuk sampai ke garis finish.Berlatihlah dari yang ringan-ringan hingga berangsur-angsur berat.[]
Siap Pak, terima kasih ilmunya
Siap Pak. Terima kasih ilmunya
thank u sir