Buku tentang Para Difabel Pejuang

Bambangtrim.com | Para penyandang disabilitas atau sering disebut juga difabel kerap menyimpan kisah-kisah heroik bagaimana mereka dapat bangkit dan sukses. Perasaan rendah diri, minder, bahkan yang terparah adalah depresi sudah jamak menghantam para difabel. Karena itu, salut untuk mereka yang mampu bangkit menyamakan dirinya dengan orang-orang normal.

Salah seorang difabel pejuang itu bernama Nicholas James “Nick” Vujicic, pria berdarah Serbia yang berkebangsaan Australia. Ia menderita sindrom tetra-amelia sehingga terlahir tanpa tangan dan tungkai. Nick mengalami kepahitan hidup pada masa kecil dan remajanya sampai kemudian ia mampu lulus dari universitas sebagai akuntan dan perencana keuangan.

Foto: Gramedia

Namun, Nick lebih memilih jalan hidup sebagai penginjil dan motivator hingga ia dapat berkeliling dunia. Buku pertama dari serangakai serial motivasi yang diterbitkannya berjudul Life Without Limits: Inspiration for a Ridiculously Good Life (Random House, 2010). Hampir mirip dengan organisasi nirlaba yang didirikannya bernama Life Without Limbs.

Difabel lain yang kisahnya juga sempat dibukukan adalah Lee Hee-ah yang menderita down syndrome dan juga hanya memiliki empat jari tangan–diistilahkan lobster claw syndrome. Dia juga terlahir dengan kaki hanya sebatas lutut. Namun, Hee-ah mampu menjadi pianis dan piawai memainkan Piano Concerto No. 21 karya Mozart. Lee Hee-ah menyebut dirinya sebagai anugerah terindah dari Tuhan.

Foto: VOA

Dari dalam negeri, tidak banyak saya lihat buku tentang kisah hidup seorang difabel. Namun, ada satu buku berjudul Sekarang atau Keburu Mati karya Habibie Afsyah. Habibie lahir seperti anak normal lainnya. Namun, sebuah kelainan yang disebut mengidap kelainan muscular dytrophy dirinya yang menyebabkan fungsi-fungsi motorik pada tubuhnya mengalami kelumpuhan.

Foto: Grasindo

Ibunya berperan besar menjadikan sosok Habibie hidup mandiri. Habibie kemudian menekuni internet marketing atas dorongan ibunya. Habibie kemudian sukses menjadi seorang internet marketer yang diperhitungkan di Indonesia. Ia diundang menjadi pembicara di mana-mana.

***

Tentang buku para difabel pejuang ini, saya baru saja tuntas menyelesaikan satu naskah seseorang yang mengalami cedera saraf tulang belakang atau dalam bahasa medis disebut spinal cord injury sehingga menyebabkan kelumpuhan.

Klien saya ini awalnya merupakan pria yang sehat mulai lahir hingga dewasa dan bekerja. Bahkan, ia cenderung menjalani hidup yang tanpa riak. Lulus dari perguruan tinggi ternama, lalu langsung bekerja di sebuah BUMN besar di Indonesia.

Tanpa sebab yang lazim terjadi pada penderita SCI, seperti kecelakaan lalu lintas, jatuh, atau kekerasan, ia justru mengalaminya. Seketika hidupnya berubah drastis dalam semalam karena mengalami kelumpuhan dari ujung kaki hingga ke dada.

Klien saya berada pada titik nadir kehidupannya hampir empat bulan lamanya, bahkan telah sempat memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Namun, ia mampu bangkit kembali secara rohani dan menemukan pencerahan untuk apa ia melanjutkan hidup.

Naskah yang saya garap ini direncanakan dapat terbit antara Juli atau Agustus 2018. Ia saya kira juga sosok yang dapat menjadi inspirasi bagi para penyandang disabilitas lainnya dan juga mereka yang berputus asa dalam hidupnya. Klien saya ini menemukan formula bagaimana ia dapat bertahan, lalu tetap bekerja dan berkarya tanpa harus berputus asa, minder, malu, dan takut.[]

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *